Di Balik Sisi K***M Operator Sekolah
Semua
tahu bahwa Operator Sekolah (OPS) adalah personal yang bertugas mengisi data
seluruh data internal sekolah, baik secara online maupun secara offline. Dan pekerjaan
itu sudah saya tekuni semenjak tahun 2009 lalu, yah... sejak bergabung di SD.
Banyak hal yang saya temukan saat menjalani tugas
sebagai OPS, misalnya sering tidur terlalu malam saat server
aplikasi website penuh atau sulit untuk dijangkau, sehingga waktu pagi yang
digunakan untuk mengajar pun terkuras akibat lelah kurang tidur.
"Pekerjaan operator sekolah itu berat " kata beberapa teman OPS saya. Bayangkan saja dari pengisian data siswa, data sarana prasarana
(fasilitas) sekolah, data guru, dan ada lagi data yang tidak tentu namanya,
terkadang harus kami selesaikan dengan seksama. Misalnya, dari dinas
pendidikan ada surat edaran yang berisi mengenai subuah data yang harus segera
dikumpul, mau tidak mau kami sebagai OPS sudah dihadapan laptop
dan jari kami menari ria untuk mengetik tugas yang diberikan tersebut. Belum lagi
OPS juga harus mengingat berpuluh-puluh alamat website yang harus dikunjugi, termasuk
mengingat akun dan pasword PTK yang ada di sekolah kami.
Mungkin, bagi mereka yang belum pernah menjadi
operator sekolah akan menganggap jika pekerjaan sebagai OPS hanyalah sebuah
pekerjaan sampingan yang tidak berarti, belum pernah merasakan manisnya
menjadi pejuang data pendidikan ini. Berat mengangkat sebuah batu masih bisa
dirasakan dengan otot yang kekar, namun beratnya operator sekolah menguras daya
pikiran dan kesehatan. Mengapa saya katakan begitu, misalkan sebagai contoh
operator sekolah harus mengisi data sarana dan prasarana sekolah sesuai dengan
ukuran sebenarnya, karena tidak ada tim khusus yang bertugas mengukur atau
menghitung sarana dan prasarana, maka tugas operator sekolah-lah yang
mengukurnya sehingga nanti didapatlah data untuk diisi ke dalam aplikasi
pendataan.
Saat ini aplikasi pendidikan bukan saja Dapodik (Data
Pokok Pendidikan), namun banyak juga turunan dari aplikasi dapodik yang harus
diisi dengan sempurna agar mendapatkan data yang akurat. Seperti aplikasi PMP (Pemetaan Mutu Pendidikan) yang seperti tidak ada habisnya. Jika ada
pembaruan dan perubahan data yang akan kami lakukan adalah kami akan
mengunjungi situs vervalpd, vervalgtk, vervalsp.
Mengolah absen Online yang bernama DHGTK (Daftar
Harian Guru Tenaga Kependidikan) Mengolah dan akan ada tambahan lagi mengedit
data hasil Face Print. Mengisi RUWINDO dan BOS-online yang seyogyanya ini tugas
bendahara, namun karena bendahara rata-rata merasa punya kacung OPS, maka tugas
pun ditunjukkan ke OPS.
Selanjutnya, mengisi Aplikasi Siplah dimana sekolahan
bisa membeli buku pelajaran dan buku lain-lain. Untuk di sekolah menengah ada
yang namanya Tata Usaha, mungkin tugas-tugas ini bisa dibebankan kepada mereka
sebagai pekerja-pekerja data di sekolah. Tapi tidak untuk di SD, di SD
rata-rata guru yang menjadi operator sekolah, memang ada juga operator sekolah
yang langsung ditunjukkan oleh kepala sekolah di luar guru.
Danseterusnya....
0 Comments:
Posting Komentar